UTS-4 My SHAPE (Spiritual Gifts, Heart, Abilities, Personality, Experiences)

Halaman ini merupakan refleksi pribadi yang membantu saya memahami siapa diri saya secara utuh.
Melalui lima dimensi SHAPE (Strengths, Heart, Aptitudes, Personality, dan Experiences), saya mencoba mengenali pola unik yang membentuk cara saya berpikir, bertindak, dan berkontribusi dalam kehidupan akademik maupun sosial.


S - Signature Strengths (Kekuatan Khas)

Love of Learning
Saya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal-hal baru. Saya menikmati proses belajar, bukan hanya hasil akhirnya. Saat menghadapi konsep yang sulit, saya tertarik untuk mencari tahu hingga benar-benar memahami maknanya. Kekuatan ini membuat saya adaptif dalam berbagai situasi, baik di perkuliahan maupun dalam organisasi.

Kindness
Saya percaya bahwa kebaikan adalah bahasa komunikasi yang universal. Dalam tim atau lingkungan sosial, saya berusaha menjaga suasana agar tetap positif dan saling menghargai. Saya merasa paling hidup ketika bisa membuat orang lain merasa dimengerti, terutama melalui sikap mendengarkan dan empati.

Leadership
Saya cenderung mengambil inisiatif ketika dibutuhkan dan berusaha membimbing rekan-rekan agar tujuan bersama tercapai. Bagi saya, kepemimpinan bukan tentang memerintah, tetapi tentang memberi arah, menenangkan suasana, dan membantu orang lain berkembang bersama.


H - Heart (Nilai dan Gairah)

Empati dan Kepedulian
Saya merasa terdorong ketika bisa membantu orang lain tumbuh. Dalam kegiatan mentoring dan proyek kelompok, saya belajar bahwa keberhasilan bersama lebih bermakna daripada pencapaian individu. Saya ingin menjadi seseorang yang membawa semangat kolaborasi dan saling pengertian.

Komunikasi dan Pengembangan Diri
Saya memiliki minat besar pada dunia komunikasi interpersonal. Bagi saya, berbicara dan mendengarkan bukan sekadar bertukar kata, tetapi juga membangun makna dan kepercayaan. Saya selalu berusaha mengasah kemampuan ini agar dapat berkomunikasi dengan lebih sadar dan reflektif.

Teknologi untuk Kemanusiaan
Sebagai mahasiswa Sistem dan Teknologi Informasi, saya tertarik pada bagaimana teknologi bisa digunakan untuk membantu manusia, bukan menggantikannya. Saya percaya bahwa sistem yang baik adalah yang mampu memahami kebutuhan manusia secara empatik.


A - Aptitudes & Acquired Skills (Bakat dan Keterampilan)

Hard Skills
1. Pemrograman (Python, HTML, CSS, JavaScript)
2. Pengolahan dan visualisasi data
3. Desain komunikasi menggunakan Canva dan Photoshop
4. Editing video dan konten media digital

Soft Skills
1. Komunikasi efektif dan mendengarkan aktif
2. Kepemimpinan dan manajemen waktu
3. Kolaborasi tim dan penyelesaian masalah
4. Adaptabilitas dan berpikir reflektif

Saya menyadari bahwa keterampilan bukan sekadar alat, tetapi cerminan dari karakter.
Keterampilan teknis membantu saya berpikir sistematis, sementara keterampilan interpersonal menjaga saya tetap manusiawi dalam setiap prosesnya.


P - Personality (Kepribadian)

Saya termasuk tipe ENFJ – The Protagonist, pribadi yang cenderung hangat, visioner, dan senang membantu orang lain menemukan potensinya. Saya merasa nyaman berada di lingkungan yang dinamis, di mana setiap orang bisa berkembang bersama.

Saya menyukai keteraturan, tapi juga terbuka terhadap perubahan. Ketika berinteraksi, saya berusaha menyeimbangkan logika dengan empati, karena saya percaya bahwa keputusan yang baik adalah keputusan yang tidak hanya benar secara rasional, tetapi juga bijak secara emosional.

Bagi saya, kepribadian bukan sesuatu yang membatasi, melainkan fondasi untuk terus belajar menyesuaikan diri.


E - Experiences (Pengalaman dan Pelajaran Hidup)

Pengalaman yang paling berpengaruh bagi saya adalah ketika menjadi mentor OSKM ITB 2025.
Dalam peran itu, saya belajar banyak tentang komunikasi yang sejati. Tidak semua peserta datang dengan semangat yang sama, dan tidak semua cerita bisa dijawab dengan kata-kata.
Terkadang, mereka hanya butuh seseorang yang benar-benar mendengarkan tanpa menghakimi.

Saya belajar bahwa presence adalah bentuk komunikasi yang paling jujur.
Dari situ saya memahami bahwa menjadi mentor bukan hanya tentang memimpin, tetapi juga tentang melayani, memahami, dan membangun ruang aman bagi orang lain untuk tumbuh.

Selain itu, pengalaman bekerja dalam tim lintas latar belakang membuat saya belajar pentingnya persepsi dan kesadaran kontekstual.
Bahwa setiap orang memaknai pesan dengan cara berbeda, dan tugas kita adalah menjembatani perbedaan itu dengan empati.


My Personal Mission Statement

“Menjadi pribadi yang hadir dengan kesadaran penuh, menggunakan kemampuan berpikir dan empati untuk membantu orang lain berkembang, serta menciptakan lingkungan yang manusiawi dalam setiap interaksi.”

Misi ini menjadi pengingat bagi saya untuk tidak hanya berfokus pada pencapaian pribadi, tetapi juga pada nilai dan dampak dari setiap langkah yang saya ambil.


Refleksi Akhir

Menulis My SHAPE membuat saya menyadari bahwa diri saya tidak hanya dibentuk oleh kemampuan dan pencapaian, tetapi juga oleh nilai, pengalaman, dan hubungan dengan orang lain.
Saya belajar bahwa mengenal diri adalah perjalanan yang tidak pernah selesai, karena manusia terus bertumbuh dari setiap interaksi dan pengalaman baru.

Saya semakin memahami bahwa komunikasi bukan hanya keterampilan, tetapi cara kita menghargai eksistensi orang lain.
Setiap kata yang diucapkan, setiap diam yang dipilih, adalah bagian dari proses memahami — baik diri sendiri maupun sesama.

“Ketika kita benar-benar memahami diri, kita akan tahu bagaimana seharusnya hadir untuk orang lain.”